SVB dan Credit Suisse memiliki sedikit kesamaan mengingat perbedaan ukuran, aset, klien, dan bahkan lokasi mereka, yakni nasabah dan investor kehilangan kepercayaan terhadap kedua bank tersebut, yang menyebabkan masalah likuiditas.
"Faktor penghubungnya adalah sentimen," kata profesor Paul Kofman, dekan fakultas bisnis dan ekonomi di University of Melbourne, melalui laman The Guardian, Senin (20/03/2023).
Profesor Paul Kofman, dekan fakultas bisnis dan ekonomi di University of Melbourne mengatakan bahwa hal tersebut berbeda dengan eksposur bersama terhadap investasi seperti hipotek sub-prime yang menghubungkan bank-bank selama krisis keuangan global.
"Credit Suisse tidak terlalu banyak berinvestasi di saham-saham teknologi seperti SVB, tetapi dari sudut pandang investor, ada kelemahan dalam neraca keuangan yang menjadi titik penghubungnya,” jelasnya.
(Penulis Fidya Damayanti magang)
(SAN)