Program pelatihan dan pendampingan LPEI diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan para penderes baik dari aspek produksi, manajemen maupun tata cara ekspor dan diharapkan dapat meningkat kualitas dan kapasitas produksi secara ramah lingkungan, sehingga mampu meningkatkan daya saing produk di pasar global serta menjadi model bagi pengembangan desa berkelanjutan.
“Dalam upaya mendukung keberlanjutan lingkungan Desa Devisa gula aren Maros melibatkan praktik-praktik pertanian organik dan pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab. Salah satunya adalah pengelolaan limbah hasil produksi gula aren untuk diolah menjadi etanol agar dapat dimanfaatkan kembali, sehingga tercipta ekonomi sirkular dan berkelanjutan,” kata Ilham.
Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Sulawesi bagian Selatan Djaka Kusmartata menyampaikan, pihaknya sangat menyambut baik program LPEI untuk mendorong potensi gula aren Maros, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kesempatan ini harus dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para petani. Bea Cukai akan terus membantu dari awal hingga akhir agar pendampingan Desa Devisa dari LPEI dapat dimanfaatkan dengan baik,” katanya.
(YNA)