sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dukung Ekonomi Hijau, BNI Luncurkan Green Bond Pertama 

Banking editor Winda Destiana
13/05/2022 13:53 WIB
BNIS berperan sebagai Joint Lead Underwriter (JLU) untuk PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melakukan penawaran obligasi berwawasan lingkungan.
Direktur Utama BNI Sekuritas Agung Prabowo mengatakan, penerbitan Green Bond ini merupakan sebuah pencapaian bagi industri pasar modal dan perbankan di RI.
Direktur Utama BNI Sekuritas Agung Prabowo mengatakan, penerbitan Green Bond ini merupakan sebuah pencapaian bagi industri pasar modal dan perbankan di RI.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) telah menetapkan peringkat AAA untuk obligasi tersebut. Adapun yang bertindak sebagai pihak penjamin pelaksana emisi efek adalah PT BNI Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Maybank Sekuritas Indonesia. 

Sebagai informasi, Industri perbankan Indonesia mengalami masa-masa yang cukup menantang dalam dua tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh dampak negatif dari pandemi Covid-19 yang menjadi penyebab utama perlambatan ekonomi baik secara global maupun domestik. PDB Indonesia bahkan sempat mengalami pertumbuhan negatif pada periode 2Q20 - 1Q21.

Kondisi perekonomian baru mulai pulih di tahun 2021 seiring dengan program pemerintah untuk mendorong proses vaksinasi masyarakat yang dilakukan secara cepat dan merata, serta mulai meredanya pandemi Covid-19 pada 2H21, yang juga diikuti oleh peningkatan mobilitas masyarakat serta kembali berjalannya proses kegiatan ekonomi. PDB Indonesia juga mulai mencatatkan pertumbuhan yang positif sejak periode 2Q21.

Sementara pada tahun 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2022, dimana Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai Rp 4,513 triliun atau tumbuh 5,01% dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya.

Kinerja industri perbankan sudah mulai menunjukkan peningkatan. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan kredit tercatat sebesar 5,2% pada tahun 2021, seiring dengan pemulihan ekonomi yang terjadi. Capaian ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan negatif pada tahun 2020 yang tercatat sebesar -2,4%.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement