sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Naik Tipis, Laba Bersih BNII Tembus Rp562 Miliar Sepanjang Q1-2022

Market news editor Shifa Nurhaliza
08/05/2022 10:17 WIB
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) pada kuartal I 2022 mencatat laba sebelum pajak (PBT) sebesar Rp562 miliar atau naik 12,1 persen.
Naik Tipis, Laba Bersih BNII Tembus Rp562 Miliar Sepanjang Q1-2022. (Foto: MNC Media)
Naik Tipis, Laba Bersih BNII Tembus Rp562 Miliar Sepanjang Q1-2022. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) pada kuartal I 2022 mencatat laba sebelum pajak (PBT) sebesar Rp562 miliar atau naik 12,1 persen dari Rp501 miliar tahun lalu. Kinerja tersebut didukung oleh biaya provisi yang rendah, efisiensi biaya bunga dan biaya overhead yang terkendali. 

Selain itu juga ditopang oleh pertumbuhan pendapatan fee based termasuk dari anak perusahaan. Kemudian untuk Net Interest Income (NII) atau pendapatan bunga bersih tetap stabil sebesar Rp1,75 triliun di tengah penurunan kredit bank. Namun demikian BNII mampu meningkatkan Net Interest Margin (NIM), atau marjin bunga bersih sebesar 45 basis poin menjadi 4,8 persen pada periode itu.

Selanjutnya fee based income atau pendapatan non-bunga naik 4,9 persen menjadi Rp475 miliar dari Rp453 miliar tahun lalu. Utamanya didukung oleh pendapatan fee transaksi global market yang naik 46 persen menjadi Rp51 miliar dari Rp35 miliar tahun lalu.

"Saya bangga dengan kinerja positif yang berhasil diraih oleh Maybank Indonesia di awal tahun 2022 dan berharap agar momentum ini dapat terus mendorong kinerja perusahaan untuk melanjutkan perjalanan bisnis dan strateginya di kuartal berikutnya," ujar Presiden Komisaris BNII Dato' Sri Abdul Farid Alias dalam keterangan resminya.

Selanjutnya untuk rasio Non-Performing Loan (NPL) secara konsolidasi menjadi 3,9 persen (gross) dan 2,8 persen (net) pada Maret 2022. Ini didukung oleh penurunan saldo NPL menjadi 6,8 persen. Ditegaskan bahwa menejemen BNII terus menerapkan prinsip kehati-hatian dan mempertahankan risk posture pada tingkat yang sehat untuk memastikan kualitas aset tetap terjaga. Bank juga mampu mengendalikan biaya overhead yang tercatat sebesar Rp1,44 triliun. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement