Sementara untuk total kredit perusahaan menurun 2,2 persen menjadi Rp99,52 triliun dari Rp101,74 triliun tahun lalu. Secara rinci kredit segmen global nanking turun 3,4 persen menjadi Rp35,26 triliun dari Rp36,50 triliun. Demikian juga kredit segmen Community Financial Services (CFS) yang terdiri dari kredit ritel dan non-ritel turun 1,5 persen yang disebabkan terutama oleh segmen CFS non-ritel yang turun 8,9 persen.
Namun demikian, kredit segmen CFS Ritel masih dapat membukukan pertumbuhan positif sebesar 5,7 persen year on yea (YoY) dan tumbuh 1,9 persen secara kuartalan. Untuk pembiayaan properti atau Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih terus bertumbuh secara konsisten sejak paruh kedua tahun 2021 dan terus menjadi motor penggerak pertumbuhan kredit di segmen CFS Ritel.
Kredit KPR menyumbang pertumbuhan tertinggi kepada segmen CFS Ritel, sebesar 10,8 persen dengan total kredit yang tersalurkan mencapai Rp15,59 triliun dari Rp14,07 triliun tahun lalu.
"Saya meyakini bahwa Maybank Indonesia akan mampu bernavigasi di tengah berlangsungnya fase pemulihan untuk membukukan pertumbuhan aset, didukung oleh fundamental bank yang kuat serta manajemen risiko yang efektif," pungkasnya. (SNP)