Di mana nasabah terkadang menitipkan uangnya untuk disimpan ke BPR melalui temannya yang bekerja yang di bank tersebut, lalu uangnya tidak dicatat padahal nasabah menabung tiap bulan.
Kesulitan likuiditas memang menjadi tantangan bagi BPR yang notabene memiliki ruang lingkup penghimpunan dana pihak ketiga yang lebih sempit dibanding bank umum. Namun ketidakmampuan menerapkan praktik tata kelola yang baik juga berkontribusi besar pada bangkrutnya BPR.
Sementara jika dibandingkan dengan tata kelola bank umum berskala besar, bank umum lebih mampu menerapkan sistem manajemen dan tata kelola yang lebih terstandar, lebih ketat, dan berhati-hati dalam pengambilan keputusan investasi.
Itulah penjelasan singkat tentang penyebab BPR rentan bangkrut.
(Nadya Kurnia)