IDXChannel - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) disinyalir berpengaruh kinerja industri perbankan nasional. Tingginya harga BBM diyakini bakal mendongkrak pengeluaran masyarakat, sehingga berpotensi meningkatkan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL).
Menyikapi kekhawatiran tersebut, sejumlah perbankan Tanah Air mengaku telah menyiapkan strategi khusus sebagai upaya antisipatif. Seperti yang dilakukan oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), yang mencoba melawan tren kenaikan NPL dengan menggenjot ekspansi bisnis ke depan.
Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Aturridha, mengatakan pihaknya telah memperkirakan tren pertumbuhan makroekonomi sebagai acuan dalam menentukan kebijakan.
"Dalam hal ini, wacana kenaikan BBM tentunya telah diantisipasi oleh pasar termasuk perbankan. Meski begitu, dengan kondisi perekonomian domestik yang masih kuat kami memproyeksi pertumbuhan kredit juga tetap baik di tahun ini, terutama sektor-sektor yang prospektif," ujar Rudi, Kamis (8/9/2022).
Menurut Rudi, target pertumbuhan kredit Bank Mandiri secara konsolidasi di tahun ini sebesar 11 persen diyakini dapat tercapai. Caranya dengan mempertimbangkan kondisi likuiditas dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.