"Bank BTN tetap akan menjadi pemain utama pembiayaan KPR Subsidi dengan rata-rata penyaluran 85 persen dari total kuota yang dialokasikan oleh Pemerintah, sehingga market share kami akan tetap terjaga pada level tersebut," tutur Nofry.
Sebagai bank yang fokus pada segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), Nofry menjelaskan, BBTN telah menyalurkan KPR Bersubsidi kepada lebih dari empat juta rumah tangga yang tidak mampu memiliki rumah.
Hal ini sejalan dengan langkah pemerintah untuk mengurangi backlog yang saat ini masih pada angka 12,71 juta masyarakat yang belum mempunyai rumah, yang didominasi masyarakat pada rentang gaji hingga Rp6 juta.
Dikatakan Nofry, BBTN optimistis bahwa pertumbuhan kredit pada 2024 mendatang bakal lebih tinggi dibandingkan kondisi pasar perumahan tahun ini.
"Kami optimistis kredit dapat tumbuh 11 persen (yoy) pada 2024, lebih tinggi pada 2023. Hal ini didorong oleh pertumbuhan KPR sebagai motor utama pertumbuhan kredit Bank BTN," ungkap Nofry.