Hal ini, disebut Nofry, sejalan dengan proyeksi beberapa analis yang memperkirakan bahwa kenaikan harga rumah KPR Subsidi akan memacu pertumbuhan kredit BBTN.
Pertumbuhan kredit diproyeksikan akan mencapai 11 persen secara tahunan (yoy) hingga akhir 2024.
Beberapa inisiatif strategi yang saat ini lakukan untuk pengembangan tiga sales center pada 2024 dan inisiatif lanjutan dari kredit high yield, akan mampu mendorong pertumbuhan kredit lebih lanjut.
Sementara, Analis Ciptadana Sekuritas, Erni Siahaan CFA, menetapkan target price untuk saham BBTN pada Rp2.125 per saham.
Sedangkan, analis Yuanta Sekuritas, Yap Swie Cu, menetapkan target price untuk saham BBTN pada Rp1.980 per saham untuk 12 bulan ke depan.
"Beberapa strategi yang saat ini BTN rumuskan telah berhasil menjaga kinerja Bank BTN," ujar Cu.
Pada perdagangan awal pekan ini, harga saham BBTN di rentang Rp1.200 sampai Rp1.220 per saham. Dengan konsensus target dari analis sebesar Rp1.660 per saham, masih terdapat potensi kenaikan sebesar 36 persen untuk saham BBTN. (TSA)