"Ini untuk mengantisipasi kerugian yang mungkin terjadi akibat penurunan nilai aset keuangan, terutama kredit, yang dibentuk oleh bank sebagai bentuk kehati-hatian," ujarnya.
Statistik Perbankan Indonesia (SPI) OJK hingga Juni 2025 menunjukkan tren beragam atas kinerja Bank Perekonomian Rakyat (BPR). Sejumlah indikator meningkat, namun ada juga yang melambat secara tahunan.
Penyaluran kredit BPR meningkat, dari Rp144,5 triliun pada Juni 2024 menjadi Rp152,9 triliun di Juni 2025. Peningkatan tersebut setara dengan 5,8 persen dalam setahun.
Dari sisi aset, BPR mencatatkan kenaikan menjadi Rp205,57 triliun pada Juni 2025. Angka ini lebih tinggi dibanding Rp196,33 triliun pada periode yang sama tahun lalu.