IDXChannel - Kinerja industri Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan BPR Syariah (BPRS) hingga Juni 2025 disebut masih merasakan efek bekas luka alias scarring effect dari pandemi Covid-19. Sejalan dengan hal itu, jumlah bank dan kantor mengalami penurunan secara tahunan hingga Juni 2025.
Kendati BPR dari sisi aset, penyaluran kredit, maupun dana pihak ketiga (DPK) masih tumbuh, tetapi sejumlah indikator menunjukkan penurunan, seperti halnya risiko kredit NPL hingga penurunan jumlah kantor dan bank.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menjelaskan, dampak pandemi terutama masih dirasakan oleh nasabah perorangan dan pelaku UMKM di daerah, yang merupakan segmen utama BPR dan BPRS.
"Kinerja industri BPR/S masih dipengaruhi oleh scarring effect dari pandemi yang berdampak pada nasabah perorangan atau UMKM di daerah yang merupakan target BPR/S," kata Dian dalam keterangan di Jakarta, Rabu (10/9/2025).