Pertumbuhan PDB diperkirakan dapat kembali ke level pre-pandemic pada kisaran 5%. Namun meningkatnya risiko global seperti mutasi varian Covid-19, inflasi, dan normalisasi kebijakan moneter global tetap perlu diwaspadai dampaknya terhadap pemulihan ekonomi.
Pihaknya memproyeksikan pada 2022 industri perbankan syariah akan melanjutkan pertumbuhan positif baik di sisi penghimpunan DPK maupun penyaluran pembiayaan.
Kinerja perbankan Syariah utamanya didorong oleh pemulihan ekonomi, tren halal lifestyle, serta kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan ekonomi Syariah.
Di sisi lain, untuk ikut serta menopang pergerakan ekonomi ke arah yang lebih positif, lanjut Banjaran, pihaknya berperan aktif dalam penyaluran pembiayaan ke sektor riil.
Dengan capaian di sektor perdagangan besar dan eceran Rp14,72 triliun, sektor konstruksi Rp13,74 triliun, sektor industri pengolahan Rp9,75 triliun, sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan Rp8,62 triliun, sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi Rp4,64 triliun, sektor riil lainnya Rp26,23 triliun.