Dengan kondisi global dan domestik tersebut, BI berpotensi untuk mempertahankan suku bunga acuan hingga akhir tahun ini dan diperkirakan juga akan melakukan tapering kebijakan Quantitative Easingnya pada tahun depan merespon dan mengimbangi langkah kebijakan tapering Fed.
"Setelah itu, BI baru akan mulai mempertimbangkan kenaikan suku bunga acuannya paling cepat di akhir tahun 2022 dan akan sangat tergantung pada tren inflasi domestik kedepannya," katanya.
Dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang resilient dan stabil, ditopang oleh cadangan devisa yang solid sebagai first line of defence, maka diperkirakan akan tetap menjaga iklim investasi baik di portfolio investment dan FDI sehingga akan dapat mendukung stabilitas nilai tukar rupiah dan pasar keuangan domestik di tengah proses normalisasi kebijakan moneter AS. (TIA)