Adapun strategi tersebut ditopang oleh ekonomi Indonesia yang lebih sehat dibanding negara lain lantaran inflasi masih berada di level 6%. Angka ini masih cukup wajar untuk ukuran negara berkembang dan tahun depan diperkirakan membaik di bawah 4%.
"Meskipun tren perlambatan ekonomi global cukup mengkhawatirkan, ekonomi Indonesia diperkirakan relatif stabil didukung dengan bauran kebijakan fiskal dan moneter yang efektif untuk menjaga stabilitas," jelas Royke
Menurut Royke, indikator kestabilan eksternal ekonomi Indonesia terus membaik sebagaimana terlihat dari cadangan devisa yang kuat serta tingkat eksposur utang luar negeri yang rendah.
"Tentu kita perlu mewaspadai potensi meningkatnya risiko yang dihadapi perekonomian dan perbankan Indonesia kedepan. Untuk itu Perseroan mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga profitabilitas agar dapat sustain dan dalam jangka panjang," ungkap Royke.
(DES)