Sejumlah perbaikan fundamental tersebut, menjadikan emiten berkode saham BBKP ini mampu membukukan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar Rp909 miliar atau tumbuh 49,20 persen secara year-on-year (YoY). Pertumbuhan ini ditopang dari peningkatan pendapatan bunga sebesar 12,20 persen dan diimbangi dengan pengendalian beban bunga yang meningkat sebesar 6,17 persen.
Dengan catatan ini KB Bank dapat memperbaiki margin bunga bersih (NIM) menjadi 1,31 persen dari 0,78 persen pada tahun sebelumnya. Selain itu, KB Bank juga mampu menekan beban operasional lainnya sebesar 11,94 persen menjadi Rp1,80 triliun di 2024 dibanding Rp2,04 triliun pada 2023. Jumlah beban operasional lainnya yang mampu ditekan hingga di bawah Rp2 triliun ini merupakan kali pertama sejak 2012.
“KB Bank telah melalui berbagai tantangan yang berat dalam perjalanan transformasinya menuju lembaga keuangan yang sehat. Kami percaya bahwa KB Bank telah melalui bagian tersulit dari perjalanan tersebut dan bersiap untuk meraih kinerja positif dan pertumbuhan berkelanjutan," kata Direktur Utama KB Bank, Tom (Woo Yeul) Lee dalam keterangannya, Sabtu (15/3/2025).
Dia sangat berterima kasih atas dukungan dari pemegang saham, nasabah hingga karyawan. Menurutnya, dukungan berbagai pihak tersebut sangat penting dalam perjalanan tranformasi KB Bank.
“Kami menyampaikan rasa terima kasih atas berbagai dukungan dan kepercayaan penuh dari pemegang saham, nasabah, dan seluruh pemangku kepentingan serta dedikasi dari seluruh karyawan, yang terus menyertai dalam perjalanan transformasi kami selama ini,” katanya.