sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kilas Balik Sektor Perbankan saat Pandemi dan Prospek di 2023

Banking editor Kunthi Fahmar Sandy
19/08/2023 07:31 WIB
Saat ini muncul peluang sektor perbankan di tengah tren suku bunga tinggi meskipun banyak harapan suku bunga akan mulai stabil dan cenderung akan turun
Kilas Balik Sektor Perbankan saat Pandemi dan Prospek di 2023 (FOTO:MNC Media)
Kilas Balik Sektor Perbankan saat Pandemi dan Prospek di 2023 (FOTO:MNC Media)

Perkembangan teknologi informasi di samping membawa perubahan bagi proses bisnis perbankan juga menimbulkan suatu fenomena baru di industri jasa keuangan yaitu munculnya platform keuangan digital. Platform keuangan terbaru yang saat ini 

dikenal dengan fintech, memiliki potensi besar untuk mengubah struktur layanan jasa keuangan.

Fintech menawarkan inovasi layanan jasa keuangan yang sesuai dengan perkembangan gaya hidup masyarakat. Fintech menawarkan produk-produk baru yang dibutuhkan masyarakat sejalan dengan gaya hidup digital. Salah satu produk fintech yang merupakan inovasi dari produk perbankan adalah layanan pendanaan yang dikenal dengan nama peer to peer lending.

Kinerja 2023

Adapun pada 2023, stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga dengan kinerja intermediasi Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang solid didukung tingkat permodalan serta likuiditas yang memadai. Sektor perbankan tetap resilien ditandai dengan fungsi intermediasi yang terjaga dan permodalan yang memadai di tengah tantangan perekonomian dan pasar keuangan global serta kecenderungan penurunan harga komoditas utama penopang ekspor. 

Saat rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan menyebut, pada Juni 2023, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 7,76% yoy (Mei: 9,39%), terutama ditopang kredit investasi yang tumbuh 9,60% yoy (Mei: 12,69%). 

Sejalan dengan pengetatan likuiditas di global, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 5,79% yoy (Mei: 6,55%) dengan deposito sebagai main driver pertumbuhan. Kondisi tersebut menjadikan likuiditas perbankan sedikit turun meskipun masih jauh di atas threshold, antara lain tercermin dari Rasio Alat Likuid/Noncore Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 119,04% dan 26,73% (Mei: 123,27% dan 27,55%) dengan threshold 50% dan 10%. 

Selain itu, Liquidity Coverage Ratio (LCR) juga memadai, berada pada level 230,24% (Mei: 233,63%) dan melampaui threshold 100%. Dari sisi permodalan, Capital Adequacy Ratio (CAR) tetap solid dan berada pada level 25,41% (Mei: 26,07%). Sementara itu, risiko kredit membaik dengan Non-performing Loan (NPL) gross turun ke level 2,44% (Mei: 2,52%) dan NPL net 0,77% (Mei: 0,77%). 

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement