Kontribusi pembiayaan dari anak usaha juga meningkat dari 1,6 persen menjadi 2,2 persen. Pertumbuhan kredit BNI secara konsolidasi pada kuartal I 2025 dinilai telah sesuai dengan target yang ditetapkan perseroan untuk sepanjang tahun ini.
Dari sisi kualitas aset, rasio non performing loan (NPL) BNI terjaga di level 2 persen dan loan at risk (LAR) turun menjadi 10,9 persen dari 13,3 persen pada kuartal I-2024.
Perbaikan kualitas aset ini juga berdampak pada penghematan beban pencadangan atau credit cost dari 1 persen menjadi 0,9 persen, sejalan dengan target aspirasi BNI tahun ini.
Pertumbuhan kredit yang sehat juga didukung oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI sebesar 5 persen YoY menjadi Rp819,6 triliun.
Pertumbuhan DPK tertinggi berasal dari penghimpunan dana murah (Current Account Saving Account/CASA) sebesar 6,3 persen, terutama pada produk tabungan yang tumbuh solid sebesar 10,2 persen YoY menjadi Rp257,8 triliun dan giro yang tumbuh 3,4 persen YoY menjadi Rp320 triliun.