IDXChannel - PT Bank Permata Tbk (BNLI) berhasil mencatat pertumbuhan aset sebesar 7,9% (yoy) menjadi sebesar Rp230 triliun di semester I-2022.
Adapun biaya pencadangan kredit menurun sebesar 33,9% menjadi Rp994 miliar dibandingkan Rp1,5 triliun tahun lalu seiring dengan perbaikan kualitas kredit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Dampak penurunan biaya pencadangan kredit ini juga terlihat dalam perbaikan rasio Beban Operasional dibandingkan Pendapatan Operasional (BOPO) menjadi sebesar 74,2% atau membaik 11,8% dibandingkan rasio BOPO di semester pertama tahun lalu sebesar 86,0%," kata Meliza M. Rusli, Direktur Utama PermataBank Selasa (30/8/2022).
PermataBank juga terus berkomitmen dalam penyaluran kredit kepada masyarakat yang tumbuh 11,4% (yoy) menjadi sebesar Rp134,7 triliun, terutama didorong oleh pertumbuhan kredit korporasi dan KPR masing-masing sebesar 14,2% dan 19,5%.
Sejalan dengan hal ini, rasio RIM Bank juga mengalami perbaikan menjadi 78% dari sebelumnya 70% di kuartal I tahun 2022. Namun demikian, Bank tetap menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit yang diberikan mengingat ketidakpastian kondisi ekonomi global dan dampak pandemi yang masih terus berlanjut dimana hal ini berpengaruh terhadap risiko kredit inheren.