IDXChannel - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengungkapkan, target kredit perbankan untuk UMKM yang ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar 30%. Namun berdasarkan laporan Bappenas, potensi hingga 2024 hanya mencapai 24%.
Teten menjelaskan, rendahnya penyaluran KUR kepada UMKM tersebut karena perbankan enggan mengambil risiko adanya kredit macet (Non-Performing Loan/NPL).
Oleh karena itu, sambungnya, telah diberikan tugas oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian untuk mencari terobosan-terobosan agar mempercepat penyaluran kredit perbankan.
"Nah salah satu terobosan yang kita lakukan, yaitu bagaimana kita percepatan melalui KUR klaster," kata Teten dalam acara Penyerahan KUR Klaster Berbasis Rantai Pasok di kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Rabu (12/4/2023).
Teten menuturkan, melalui KUR Klaster berbasis rantai pasok nantinya UMKM akan terhubung dengan offtaker (pembeli) dari kalangan industri.
Jika sudah terhubung dengan rantai pasok industri, maka penyaluran KUR akan lebih mudah dilakukan. Seperti yang terjadi di beberapa negara maju, seperti Jepang dan Korea Selatan.
Teten membeberkan, tingkat penyaluran KUR di Jepang sudah mencapai 60%. Sementara di Korea Selatan lebih besar lagi, jumlahnya mencapai 81% kredit perbankan yang disalurkan kepada UMKM.
"Kenapa? Karena di sana (Jepang dan Korea Selatan) UMKM sudah terhubung rantai pasok industri," ujar Teten.
Dia menuturkan, tengah gencar mendorong para pelaku UMKM untuk memproduksi bahan baku atau barang-barang setengah jadi yang menjadi kebutuhan industri agar bisa terhubung dengan rangkai pasok industri.
"Ini yang sedang kita bangun," pungkas Teten.
(FAY)