sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Lampaui Target, Debitur Baru KUR BRI Tembus 1,44 Juta Nasabah

Banking editor Anggie Ariesta
19/11/2023 11:36 WIB
KUR menjadi pembiayaan dengan bunga rendah untuk meningkatkan daya saing UMKM.
Lampaui Target, Debitur Baru KUR BRI Tembus 1,44 Juta Nasabah. Foto: MNC Media.
Lampaui Target, Debitur Baru KUR BRI Tembus 1,44 Juta Nasabah. Foto: MNC Media.

IDXChannel - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatatkan pertumbuhan debitur baru Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang signifikan. Seperti diketahui, KUR menjadi pembiayaan dengan bunga rendah untuk meningkatkan daya saing UMKM.

Hingga Triwulan III-2023, debitur baru KUR BRI tumbuh melampaui target yang ditetapkan pemerintah.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan hingga September 2023, tercatat debitur KUR baru mencapai 105,82% dari target tahun penuh 2023.

"Telah mencapai 1,44 juta debitur KUR baru hingga triwulan III-2023. Sedangkan target debitur KUR baru 2023 adalah sebesar 1,36 juta debitur. Kebijakan penyaluran KUR tahun 2023 pun memiliki substansi graduasi atau UMKM naik kelas yang jelas untuk kemandirian pelaku usaha,” kata Supari dalam keterangan tertulis, Minggu (19/11/2023). 

Pada periode Januari-September 2023, BRI berhasil membuat 2,3 juta debitur KUR naik kelas. Rinciannya, sekitar 351 ribu pelaku usaha naik kelas dari KUR Super Mikro ke KUR Mikro. KUR Mikro ke KUR Kecil mencapai 1,9 juta debitur, dan KUR Kecil ke Kredit Komersial sekitar 13 ribu debitur.

Supari mengatakan dalam menyalurkan kredit bersubsidi tersebut BRI selalu memegang prinsip kehati-hatian dan asas prudential banking. Sebab, KUR bukan merupakan hibah atau bantuan dari pemerintah. KUR merupakan kredit, di mana dana yang dikucurkan 100% berasal dari dana bank atau bersumber pada penghimpunan dana masyarakat.

"Sehingga penyaluran KUR harus dapat dipertanggungjawabkan, dan harus tetap dijaga kualitas kreditnya," tuturnya menegaskan.

Di sisi lain, pada tahun ini terdapat penurunan target penyaluran KUR yang diberikan oleh pemerintah kepada BRI. Sebelumnya, target penyaluran KUR BRI pada 2023 mencapai Rp270 triliun, kemudian direvisi menjadi Rp194,4 triliun. 

Adapun pada periode Januari-Oktober 2023, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp123,51 triliun kepada 2,7 juta debitur. Sehingga sampai dengan akhir Oktober 2023 BRI telah mengucurkan 63% dari total target penyaluran KUR tahun ini.

Secara nasional, pemerintah pun melakukan revisi penurunan target penyaluran KUR dari Rp450 triliun menjadi Rp297 triliun tahun ini. Apabila dibandingkan dengan tahun lalu, target KUR nasional pada 2022 mencapai Rp373 triliun dengan realisasi penyaluran sekitar Rp365 triliun.

Supari pun mengatakan, penyaluran KUR BRI pada Januari-Oktober 2023 baru terlaksana dengan signifikan setelah pedoman dan perangkat kebijakan penyaluran KUR lengkap pada awal September 2023. 

Dia pun menyebut, instrumen kebijakan yang telah dibuat pemerintah melalui Permenko Perekonomian No.1 Tahun 2023 tanggal 27 Januari 2023 tentang Perubahan Atas Permenko Perekonomian No. 1 Tahun 2022 Tentang Pedoman Pelaksanaan KUR dan Keputusan Menteri Keuangan No. 317 Tahun 2023 tanggal 4 September 2023 Tentang Besaran Subsidi Bunga Subsidi Marjin KUR, sangat mendukung pelaku usaha dan memberikan pedoman yang kuat bagi para bank penyalur untuk patuh dalam menyalurkan KUR.

"Instrumen kebijakan tersebut sangat baik dan membuat bank menjadi patuh dalam menyalurkan KUR. Apabila bank penyalur tidak patuh terhadap instrumen tersebut maka bank penyalur dapat dikenakan sanksi berupa pinalti, sampai dengan tidak dibayarkan subsidi bunganya," lanjut Supari.

Penyaluran KUR melalui BRI menurut Supari adalah salah satu keberpihakan pemerintah dan Perseroan terhadap pelaku UMKM.

Bukti komitmen BRI lainnya dalam mendukung pelaku UMKM tercermin pula melalui penyaluran kredit kepada sektor tersebut yang tumbuh double digit sebesar 11,01% secara tahunan menjadi Rp1.038,9 triliun di akhir triwulan III-2023. Dengan demikian porsi kredit UMKM mencapai 83,06% dari total portofolio kredit BRI. 

Bahkan khusus untuk portofolio kredit mikro komersial yaitu Kupedes BRI, hingga akhir September 2023 tercatat mencapai sebesar Rp201,4 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 57,5% secara tahunan, dengan peminjam sebanyak 4,5 juta debitur atau meningkat 71,6%.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement