Lebih jauh Yudhi mengatakan, saat ini jumlah debitur Bank UMKM Jatim mencapai 50.000 nasabah yang terbesar di seluruh Jatim. Dari jumlah debitur tersebut, yang wilayah barat Jatim banyak bergerak di sektor pertanian. Sedangkan yang wilayah tengah bergerak di sektor perkebunan.
"Untuk sektor perdagangan, banyak tersebar di kota-kota besar seperti Surabaya, Malang dan Gresik," tandasnya.
Sektor perdagangan, kata dia, saat ini kurang menjadi fokus pembiayaan. Pasalnya, sektor ini cukup terdampak adanya pandemi. Kebijakan pembatasan, mengakibatkan kinerja sektor ini melemah. Hal ini juga untuk meminimalisir terjadinya kredit macet. Hingga saat ini, risiko kredit macet di Bank UMKM Jatim cukup rendah, yakni dibawah 2 persen.
"Kinerja penyaluran kredit terus kita tingkatkan dengan memaksimalkan 111 kantor kas kami yang tersebar di seluruh Jatim," pungkasnya. (TYO)