Pertumbuhan 4,57% penyaluran kredit perbankan ke sektor pariwisata juga tidak lepas dari pembangunan infrastruktur-infrastruktur konektivitas, hingga pengembangan destinasi pariwisata sektor prioritas di beberapa wilayah seluruh Indonesia.
"Dukungan Finansial dari industri perbankan memungkinkan sektor pariwisata untuk melakukan investasi dalam pengembangan infrastruktur, perbaikan layanan, dan meningkatkan kualitas produk pariwisata secara keseluruhan," lanjutnya.
Purbaya mengungkapkan industri pariwisata ini juga merupakan salah satu sumber devisa negara lewat aktivitas ekspor jasa. Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif (Kemenparekraf), industri pariwisata telah menyusun menyumbangkan sekitar USD6,72 miliar atau setara Rp104 triliun (kurs:15.538) sepanjang tahun 2022 lalu.
Sepanjang tahun ini, industri pariwisata dari sisi sumbangan devisa kepada negara juga mengalami tren kenaikan. Bahkan sepanjang semester I 2023 saja, industri berhasil menyumbangkan USD6,08 miliar atau setara Rp94 triliun
"Industri pariwisata ini merupakan salah satu sumber devisa bagi Indonesia melalui aktivitas ekspor jasa. Bagi negara kita, tambahan lebih besar ini berkontribusi dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," ujarnya.
(FRI)