sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

LPS: Tren Digitalisasi Wajib Diimbangi Pemahaman Risiko Serangan Siber

Banking editor Viola Triamanda/MPI
02/03/2023 09:37 WIB
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah tergoda dengan berbagai modus kejahatan siber.
LPS: Tren Digitalisasi Wajib Diimbangi Pemahaman Risiko Serangan Siber. (Foto: MNC Media)
LPS: Tren Digitalisasi Wajib Diimbangi Pemahaman Risiko Serangan Siber. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah tergoda dengan berbagai modus kejahatan siber. Salah satunya, masyarakat harus menyadari informasi data pribadi yang digunakan dalam bertransaksi baik melalui platform digital ataupun e-commerce harus dijaga dengan baik.

Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Didik Madiyono menerangkan, hal tersebut sangat penting, terlebih di saat pembayaran digital yang terus meningkat seiring inovasi sistem pembayaran nasional, dan pertumbuhan ekonomi digital termasuk di dalamnya bank digital. Dominasi cash juga mulai berkurang, tergantikan oleh pembayaran cashless.

“Di samping perkembangan digitalisasi yang pesat, kita juga perlu menyadari beberapa risiko atas tren digitalisasi tersebut seperti risiko serangan siber, kebocoran data sensitif, serta bentuk-bentuk risiko operasional lainnya yang terkait dengan sistem informasi dan teknologi,” ujarnya di acara Jateng Digital Conference di Solo, kemarin sebagaimana dikutip dari rilis, Kamis (2/3/2023).

Berdasarkan data transaksi uang elektronik, selama tahun 2022 terjadi transaksi uang elektronik di Indonesia sebanyak 6,9 miliar kali transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp408 triliun. Tren kenaikan tersebut juga secara konsisten masih terjadi pada hingga pertengahan tahun 2022 baik secara volume maupun nilai.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement