"Kita kan juga kalau kulakan barang, bayarnya sampai belasan juta. Nggak mungkin kalau bawa-bawa uang cash sebanyak itu kesana-kemari. Nggak aman. Dengan QRIS, di sana (tempat kulakan) saya juga tinggal scan barcode, beres. Untuk keperluan lain, beli (paket internet), pulsa listrik sampai kirim uang ke kampung juga jadi semakin mudah," tegas Arman.
Data Bank Indonesia
Pengakuan Arman seolah mengonfirmasi data yang sebelumnya telah dirilis oleh Bank Indonesia (BI), di mana semakin banyak masyarakat yang terbukti telah merasakan manfaat dari keberadaan QRIS.
BI mencatat adanya pertumbuhan nilai transaksi menggunakan QRIS hingga lebih dari 149 persen secara tahunan (year on year/YoY), dengan nilai mencapai Rp31,65 triliun.
Menurut Gubernur BI, Perry Warjiyo, jumlah pengguna QRIS secara nasional saat ini telah menembus 46,37 juta, dengan jumlah merchant mencapai 30,88 juta, yang sebagian besar didominasi oleh pelaku UMKM.
"Sementara, nilai pertumbuhan pembayaran menggunakan ATM, Debet dan Kredit mencapai Rp692,32 triliun, atau tumbuh sebesar 2,58 persen (yoy)," ujar Perry, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI untuk Periode Februari 2024, pada Rabu (21/2/2024).