Dengan dividend payout ratio 60%, kata dia, Bank Mandiri masih memiliki cukup extra buffer dengan CAR senantiasa di atas 18% untuk menghadapi berbagai ketidakpastian ekonomi global dan nasional.
Darmawan mengaku, di masa pandemi hingga menutup tahun 2022, pertumbuhan secara kredit Bank Mandiri memang tidak agresif. Hal itu karena di masa pandemi pertumbuhannya negatif 13,6%. Tetapi, jika dilihat kinerja 2021-2022, terus dilakukan perbaikan.
"Hingga pada akhirnya langkah Bank Mandiri berbuah hasil dengan mencetak laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp41,2 triliun sepanjang 2022, tumbuh 46,9% dibandingkan 2021 (year on year/yoy)," pungkasnya.
(YNA)