sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menilik Prospek Industri Asuransi Umum di 2025

Banking editor Kunthi Fahmar Sandy
09/01/2025 19:30 WIB
Persaingan di industri asuransi umum diperkirakan akan menjadi kurang terfragmentasi mengingat adanya regulasi baru yang mewajibkan tambahan modal.
Menilik Prospek Industri Asuransi Umum di 2025 (FOTO:Dok Ist)
Menilik Prospek Industri Asuransi Umum di 2025 (FOTO:Dok Ist)


IDXChannel –  Sektor industri asuransi umum memberikan prospek yang cerah di 2025. Analis Riset dari Phillip Sekuritas Edo Ardiansyah memprediksi sektor asuransi umum di Indonesia 2025 mengalami pertumbuhan.

Hal ini didorong oleh meningkatnya kelas menengah dan kesadaran yang lebih tinggi akan pentingnya perlindungan finansial.

“Seiring dengan meningkatnya edukasi konsumen tentang asuransi, permintaan terhadap produk di berbagai segmen, termasuk properti, kesehatan, dan kendaraan bermotor, diperkirakan akan meningkat," kata Edo dalam laporan risetnya di Jakarta Kamis (8/1/2025)

Edo juga melihat bahwa adanya peraturan PSAK 117 diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan tata kelola dalam industri ini, menciptakan pasar yang lebih stabil. 

Sementara dalam jangka menengah, Edo menyoroti persaingan di industri asuransi umum diperkirakan akan menjadi kurang terfragmentasi mengingat adanya regulasi baru yang mewajibkan tambahan modal.

Asuransi Tugu (TUGU) Diproyeksi Positif

Di antara para pemain di sektor asuransi umum, Edo melihat adanya prospek pada saham PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance/TUGU) anak usaha PT Pertamina (Persero). Menurutnya TUGU memiliki keunggulan dari sisi rasio keuangan jika dibandingkan dengan kompetitornya. 

"TUGU menunjukkan kinerja keuangan yang solid, menempatkan dirinya di depan para pesaing dengan metrik utama yang unggul, termasuk rasio solvabilitas (RBC) yang luar biasa yakni >400 persen dibandingkan median industri 359 persen dan jauh di atas persyaratan minimum OJK sebesar 120 persen yang mencerminkan stabilitas dan ketahanan finansial perusahaan," kata Edo.

Selain RBC, rasio kecukupan investasi perusahaan juga termasuk yang tertinggi di industri, menyoroti strategi pengelolaan aset yang cermat dan efektif, sementara rasio hasil investasi terhadap pendapatan premi bersih mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan hasil yang konsisten dan berkelanjutan dari investasinya.  

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement