“Pencadangan bukan sinyal negatif. Justru sebaliknya, ketika nanti ekonomi membaik, pencadangan itu bisa dilepas dan langsung menjadi tambahan laba,” katanya.
Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit kepada pihak ketiga tercatat sebesar Rp46,88 triliun, relatif stagnan. Namun, menurut Aditya, langkah ini wajar dan strategis.
“Kalau bank terlalu agresif menyalurkan kredit saat ekonomi sedang melambat, risikonya bisa ke rasio NPL. Dan BWS tampaknya sadar akan hal itu,” ujarnya.
Lebih lanjut, dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp26,83 triliun. Meski mengalami penyesuaian, ketersediaan likuiditas tetap aman berkat dukungan dari induk usaha yang menjadi keunggulan khas Bank Woori Saudara.
“Tidak semua bank punya akses ke dana murah dari induk. SDRA jelas punya nilai plus di sini, dan itu akan berpengaruh pada daya saing mereka di tengah naiknya biaya dana industri,” ujar Aditya.