“Kami akan dorong untuk meningkatkan penyaluran ke UMKM, saat ini sedang ada aturan yang kami siapkan,” ujar Agusman.
Agusman menyebut, pembiayaan modal kerja terutama untuk UMKM akan terus meningkat di jangka waktu panjang. Dalam lima tahun terakhir, ia menyebut pembiayaan untuk UMKM sudah menunjukkan peningkatan, namun hanya 5,5% aset di industri perusahaan pembiayaan yang disalurkan kepada pembiayaan modal kerja.
“Pelaku di industri perusahaan pembiayaan menyadari bahwa potensi untuk jenis usaha modal kerja sangat besar, apalagi untuk segmen UMKM di Indonesia,” ujar Agusman.
Sejalan dengan hal tersebut, industri perusahaan pembiayaan diharapkan dapat berkontribusi lebih besar untuk mendukung UMKM dan pembiayaan keberlanjutan atau sustainable finance.
UMKM dianggap sebagai pasar yang potensial untuk dimanfaatkan karena masih besarnya kebutuhan pendanaan di segmen ini.
(YNA)