Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Penggerak PKK Kalimantan Selatan sekaligus Kepala Biro Perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan, Raudatul Jannah menyampaikan pentingnya peran perempuan dalam pengembangan ekonomi daerah. Sehingga, dengan meningkatkan literasi keuangan maka akan membantu pertumbuhan ekonomi daerah. “
Perempuan memegang peran penting dalam memberdayakan perekonomian di daerah. Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) umumnya didominasi oleh kelompok perempuan. Sehingga, pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola keuangan serta peningkatan akses keuangan sangat diperlukan oleh perempuan untuk dapat membantu mengembangkan usaha yang dimiliki,” kata Raudatul Jannah.
Kegiatan diadakan secara hybrid dengan dihadiri oleh Kepala OJK Regional 9 Kalimantan Darmansyah, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Kalimantan Selatan Nurullah serta diikuti oleh perwakilan Aparatur Sipil Negara (ASN) Perempuan, Anggota Bhayangkari, Anggota Persatuan/Komunitas Perempuan, serta mahasiswi di Provinsi Kalimantan Selatan dengan jumlah lebih dari 1.300 peserta.
Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 menunjukkan untuk pertama kalinya, literasi keuangan perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan literasi keuangan laki-laki. Indeks literasi keuangan perempuan meningkat dari 36,13 persen tahun 2019 menjadi 50,33 persen tahun 2022. Sedangkan, indeks literasi keuangan laki-laki pada tahun 2022 sebesar 49,05 persen.
OJK terus melakukan berbagai program edukasi dalam rangka meningkatkan literasi keuangan masyarakat, baik dengan menyelenggarakan edukasi keuangan secara tatap muka (offline) dan daring (online) secara masif. Selain itu, OJK juga telah meluncurkan berbagai media pembelajaran baik dalam bentuk buku literasi keuangan dan Learning Management System (LMS) Edukasi Keuangan, www.lmsku.ojk.go.id.
Masyarakat juga dapat mengakses informasi tentang keuangan lainnya melalui website resmi OJK www.ojk.go.id, www.sikapiuangmu.ojk.go.id dan media sosial OJK. OJK senantiasa meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat. Literasi dan inklusi keuangan yang baik akan meminimalisir masyarakat menjadi korban investasi ilegal dan pinjaman online ilegal.
(FRI)