“Jadi mereka di sana misalnya merasa banyak bank-bank yang remitansi yang bagus itu ya enggak apa-apa langsung lapor ke sana. Jadi kita melihat mereka juga banyak,” katanya.
Ia menambahkan, laporan yang diterima IASC umumnya terkait penipuan dan penyalahgunaan identitas.
Selama ini, OJK mencatat banyak kasus penipuan yang juga menyasar PMI. Ia menyebut pekerja migran menjadi salah satu prioritas edukasi regulator.
“Mereka banyak kena scam. Terutama yang mengaku pihak lain. Mengaku seperti saudara, keluarga, itu satu. Terus kemudian belanja online. Mungkin itu keluarganya dan lain-lain. Itu banyak banget yang dilaporin ke kita,” tutur Friderica.
(Febrina Ratna Iskana)