Ekonomi Amerika Serikat (AS) disebut menunjukkan perkembangan yang lebih baik dari ekspektasi semula, seiring solidnya pasar tenaga kerja, serta membaiknya permintaan domestik.
Baca Juga:
Demikian juga Uni Eropa, di mana aktivitas perekonomian mulai membaik. Mahendra menyoroti naiknya penjualan ritel, meski sisi manufaktur masih relatif tertekan.
Namun hal ini berbeda dengan kondisi di China, di mana pada kuartal ketiga masih menunjukkan perlambatan, baik dari sisi demand maupun pasokan supply.
“Sehingga mendorong pemerintah dan bank sentral China terus mengeluarkan berbagai stimulus,” ujar Mahendra.