“Hal ini terjadi karena meningkatnya permintaan masyarakat atas kendaraan bermotor, termasuk untuk keperluan mudik atau bepergian selama libur Lebaran,” ujar Agusman.
Selain itu, OJK juga memperkirakan peningkatan penyaluran pembiayaan melalui buy now pay later (BNPL). Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan masyarakat pada saat bulan Ramadan dan Lebaran, seperti pembelian barang-barang persiapan untuk puasa dan Lebaran, serta tiket transportasi untuk mudik Lebaran.
Lebih lanjut, OJK terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan TWP90 industri P2P lending. Per Januari 2024, angka TWP90 berada pada level 2,95%. OJK menjaga agar angka dimaksud masih terkendali di bawah 5%.
“Kami mengimbau seluruh penyelenggara dapat terus memerhatikan mitigasi risiko dan melakukan penguatan credit scoring sehingga kualitas pendanaan tetap terjaga,” pungkas Agusman.
(YNA)