Zulhelfi Abidin tercatat membeli saham secara MRT sebanyak 223.500 lembar dan melakukan pembelian saham secara pribadi sebanyak 100.100 lembar saham. Dengan begitu, kini Zulhelfi telah memiliki 347.800 lembar saham BJTM.
Arif Suhirman juga telah melakukan pembelian saham secara MRT sebanyak 136.700 lembar dan sekaligus melakukan pembelian secara pribadi sebanyak 683.000 lembar saham. Maka secara total, kini Arif mempunyai 819.700 lembar saham Bank Jatim. Terakhir, Adhy Karyono pun juga ikut memborong saham BJTM sebanyak 81.500 lembar.
Busrul menyampaikan terima kasih kepada seluruh nasabah, stakeholders, pemerintah, dan para regulator atas kepercayaan yang telah diberikan kepada perseroan sehingga BJTM mampu melewati Triwulan I 2024 dengan kinerja solid.
"Perekonomian Jawa Timur maupun Indonesia akan tetap tangguh dan stabil di tengah berbagai tantangan yang ada di tingkat global serta regional," kata dia.
Adapun pada triwulan satu 2024, asset BJTM tumbuh sebesar 4,37 persen (YoY) atau sebesar Rp 100,8 triliun dengan kontribusi dominan dari peningkatan asset produktif yakni penyaluran kredit naik 18,76 persen (YoY), pengelolaan DPK meningkat 2,34 persen (YoY) dengan kontribusi terbesar berasal dari jenis tabungan yang tumbuh 13,06 persen (YoY), dan pengelolaan asset perseroan menghasilkan pendapatan bunga bersih yang tumbuh 6,44 persen (YoY).
Kemudian dari sisi kredit, sepanjang tiga bulan pertama 2024, BJTM mampu mencatatkan pertumbuhan kredit yang sangat baik yaitu sebesar 18,76 persen (YoY).
Angka tersebut di atas pertumbuhan rata-rata nasional yang hanya sebesar1 2,40 persen (YoY) dengan komposisi kredit konsumtif sebesar Rp 31,3 triliun atau meningkat 7,40 persen (YoY) dan kredit produktif sebesar Rp 25,6 triliun atau meningkat 36,34 persen (YoY).