sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Paradoks Perbankan Syariah Nasional, Potensi Besar Yang Tak Kunjung Termaksimalkan

Banking editor Taufan Sukma Abdi Putra
30/12/2024 11:11 WIB
industri perbankan syariah Malaysia mampu mengamankan 37 persen dari total keseluruhan kinerja perbankan.
Paradoks Perbankan Syariah Nasional, Potensi Besar Yang Tak Kunjung Termaksimalkan (foto: MNC media)
Paradoks Perbankan Syariah Nasional, Potensi Besar Yang Tak Kunjung Termaksimalkan (foto: MNC media)

Menurut Pranata, aplikasi BSya yang telah resmi dirilis pada Agustus 2024 lalu tersebut telah dilengkapi dengan berbagai fitur unggulan, seperti tarik tunai tanpa kartu, top up Flazz, transfer ke Virtual Account BCA, setoran biaya haji secara online hingga pengajuan pembiayaan emas secara online.

Tak hanya itu, Pranata menjelaskan, pihaknya juga terus aktif dalam mempromosikan beragam program menarik, seperti cashback transaksi di merchant-merchant kerjasama dan hadir di event-event besar, seperti BCA Expo, FinExpo dan berbagai macam kegiatan besar lainnya.

"Ini semua sengaja kami dorong demi meningkatkan minat masyarakat dalam menjalin hubungan perbankan dengan BCA Syariah dan menciptakan customer engagement yang kuat," ujar Pranata.

Namun demikian, Pranata juga mengakui bahwa di balik beragam program promosi dan berbagai strategi penguatan layanan tersebut, industri perbankan syariah nasional sejauh ini masih menyisakan tantangan besar dalam hal tingkat literasi masyarakat yang masih minim terkait perbankan syariah, dan bahkan tentang ekonomi dan keuangan syariah secara lebih luas.

Tantangan besar inilah, yang menurut Pranata, menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi para pelaku perbankan syariah Tanah Air, agar pangsa pasar industri bank syariah dapat terus berkembang, dan dapat mengimbangi pasar perbankan domestik yang sejauh ini sangat mendominasi.

"Kami terus konsisten untuk secara aktif melakukan berbagai kegiatan edukasi ke segmen pelajar, mahasiswa, pelaku UMKM maupun ke masyarakat umum, baik secara langsung tatap muka maupun online melalui sosial media. Dari tahun ke tahun, baik secara frekuensi maupun jumlah peserta edukasi terus kami tingkatkan," ujar Pranata.

PR besar yang menjadi tantangan tersebut diamini oleh Corporate Secretary Division Head Bank Mega Syariah, Hanie Dewita.

Dalam kesempatan terpisah, Hanie menyebut bahwa industri perbankan syariah nasional selama ini dihadapkan pada sejumlah tantangan besar. Salah satunya yaitu masih minimnya pemahaman dan minat masyarakat terhadap produk dan layanan perbankan syariah.

Minimnya pemahaman dan minat tersebut, menurut Hanie, terjadi lantaran sudah demikian lama masyarakat Indonesia familiar dan nyaman dengan layanan perbankan konvensional. Hal ini tak lepas dari penguasaan pasar perbankan konvensional  di Indonesia yang sangat dominan, hingga mencapai lebih dari 90 persen secara keseluruhan.

"Tapi, dengan beragam tantangan besar tersebut, kami justru melihatnya secara positif, bahwa masih tersedia banyak sekali ruang bagi industri bank syariah, termasuk kami, untuk tumbuh dan berkembang lebih maksimal lagi ke depan," ujar Hanie.

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement