IDXChannel - Impor emas batangan meningkat tajam pada 2024, sedangkan ekspor emas perhiasan tetap kuat dengan surplus perdagangan yang besar. Hal ini mengindikasikan potensi hilirisasi emas yang lebih besar, dimana bahan baku emas batangan diolah menjadi produk bernilai tambah seperti perhiasan untuk pasar ekspor.
Pemerintah terus berupaya memaksimalkan potensi emas masyarakat yang diperkirakan mencapai sekitar 1.800 ton yang masih tersimpan di luar sistem keuangan formal.
"Kegiatan usaha bulion memperkuat integrasi emas ke dalam sistem keuangan formal, mendukung inklusi keuangan, dan mendorong hilirisasi emas nasional," ungkap Dr. Ferry Irawan, S.E., M.S.E, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di Jakarta, Kamis (14/8/2025).
Kegiatan usaha bulion merupakan bagian dari ekosistem terintegrasi dari hulu hingga hilir yang melibatkan produksi, pengelolaan, hingga pemanfaatan emas murni dalam sistem keuangan nasional.
Optimalisasi ini menjadi kunci untuk memperluas basis pembiayaan, meningkatkan inklusi keuangan, serta memperkuat cadangan emas nasional.
Ferry menambahkan, bahwa adapun peran perbankan di Indonesia dalam meningkatkan potensi hilirisasi emas yang lebih besar telah dilakukan oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). Bisnis bullion bank atau bank emas BSI terus mengalami peningkatan yang signifikan.
Transaksi pembelian emas di BSI sepanjang periode kuartal II-2025 melonjak 441 persen secara year on year (YoY). Hingga Juni 2025, realisasi pengelolaan emas Bank BSI sebesar 18,75 ton termasuk cicil emas dan gadai emas.
(Shifa Nurhaliza Putri)