"Outstanding pinjaman konsumer lainnya (sebagian besar kartu kredit) tumbuh 9,4 persen YoY mencapai Rp23,4 triliun. Kualitas pinjaman BCA terjaga solid, tercermin dari rasio loan at risk (LAR) 5,7 persen pada semester I 2025, membaik dari 6,4 persen pada tahun sebelumnya," tutur dia.
Adapun rasio non performing loan (NPL) terkelola di level 2,2 persen. Pencadangan NPL dan LAR memadai, masing-masing 167,2 persen dan 68,7 persen.
Hendra mengatakan, penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan naik 21,1 persen YoY menyentuh Rp239,7 triliun per Juni 2025, setara 24,9 persen dari total portofolio pembiayaan.
Sementara itu, total dana pihak ketiga (DPK) naik 5,7 persen YoY menyentuh Rp1.190 triliun per Juni 2025. Dana giro dan tabungan (CASA) secara konsolidasi berkontribusi sekitar 82,5 persen dari total DPK, tumbuh 7,3 persen mencapai Rp982 triliun.
(kunthi fahmar sandy)