Sebagai solusi, Bhima pun menyebut bahwa ada sektor-sektor lain yang lebih sehat untuk mendapatkan pembiayaan dari perbankan.
Salah satunya sektor di energi baru terbarukan seperti mikrohidro, panel surya yang masih membutuhkan investasi Rp423 triliun hingga 2025.
"(Nah) bank bisa terlibat kesana. Kemudian sektor-sektor yang berkaitan dengan ekonomi kreatif, sektor pariwisata yang pembiayaan masih sangat kecil. Jadi banyak portofolio pilihan yang menyajikan keuntungan jauh lebih menarik dibandingkan terjebak pada pembiayaan disektor ekstraktif," pungkas Bhima. (TSA)