sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Perbankan RI Diyakini Tetap Aman Meski Potensi Resesi AS Masih Besar

Banking editor Viola Triamanda/MPI
09/05/2023 23:11 WIB
Selain itu, kata dia, perbankan Indonesia masih relatif terlindungi dari dampak gagalnya perbankan AS, karena eksposurnya relatif sangat terbatas.
Perbankan RI Diyakini Tetap Aman Meski Potensi Resesi AS Masih Besar. (Foto MNC Media)
Perbankan RI Diyakini Tetap Aman Meski Potensi Resesi AS Masih Besar. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Kebangkrutan atau kolaps yang dialami oleh sejumlah perbankan besar di Amerika Serikat (AS) dan Eropa dinilai akan berimbas pada ekonomi dunia dan menimbulkan gejolak pasar keuangan global.

“Ada bank di AS yang mengalami kegagalan di akhir bulan April 2023 akibat tekanan di harga saham maupun dari sisi kapitalisasi market-nya, karena memang sentimen terhadap kinerja dari First Republic Bank,” ujar Head of Macroeconomic & Financial Market Research Bank Mandiri Dian Ayu Yustina dalam acara Mandiri Economic Outlook Kuartal II-2023, Jakarta, Selasa (9/5/2023).

Menurutnya, peristiwa tersebut membuat kekhawatiran terhadap resesi di AS semakin meningkat. Sehingga, dolar AS semakin melemah dan juga memicu ekspektasi bahwa The Fed akan segera mengakhiri kebijakan moneter ketatnya.

"Namun gejolak tersebut masih bisa dikendalikan berkat respons yang cepat dari otoritas keuangan di AS dan Eropa," tambahnya. 

Dian melanjutkan, krisis perbankan global yang terjadi saat ini tidak seperti krisis perbankan di tahun 2008. Sebab, jika dicermati dari indikator CDS, pada saat SVB kolaps, CDS Indonesia masih sangat rendah yaitu di level 100,22, dibandingkan dengan di tahun 2008 yang sebesar 691,36.

Kemudian, saat kolapsnya SVB di 2008 depresiasi rupiah cukup besar, sementata saat ini Rupiah justru semakin menguat. 

Selain itu, kata dia, perbankan Indonesia masih relatif terlindungi dari dampak gagalnya perbankan AS, karena eksposurnya relatif sangat terbatas. Jika dilihat dari berbagai indikator, perbankan Indonesia masih cukup resilient menghadapi gejolak global dan tercermin dari kualitas aset perbankan yang masih terjaga dengan rasio NPL yang cenderung terus menurun sejalan dengan pemulihan ekonomi.

Permodalan perbankan pun juga masih sangat kuat dan disertai ddengan rasio kecukupan modal berada pada 26%, jauh di atas ketentuan.

(YNA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement