sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Perjalanan Suku Bunga Acuan di Bawah Perry Warjiyo, Gubernur BI Usulan Jokowi

Banking editor Maulina Ulfa - Riset
23/02/2023 17:13 WIB
Presiden Joko Widodo disebut mengusulkan nama Perry Warjiyo sebagai calon Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2023-2028.
Perjalanan Suku Bunga Acuan di Bawah Perry Warjiyo, Gubernur BI Usulan Jokowi. (Foto: MNC Media)
Perjalanan Suku Bunga Acuan di Bawah Perry Warjiyo, Gubernur BI Usulan Jokowi. (Foto: MNC Media)

Tercatat, BI telah menurunkan suku bunga acuan lima kali dengan total sebesar 125 basis poin (bps) atau 1,25% sepanjang 2020. (Lihat grafik di bawah ini.)

 

Level suku bunga acuan BI di awal tahun 2020 masih berada di level 5%. Kemudian pada 20 Februari turun 25 bps menjadi 4,75% di tahun yang sama.

BI lalu kembali memangkas bunga acuan menjadi 4,5% pada 19 Maret dan bertahan hingga 19 Mei 2020.

Kemudian pada 18 Juni 2020 BI kembali memangkas bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,25%. Ini menjadi strategi BI untuk memulihkan ekonomi nasional dari hantaman Covid-19.

Satu bulan kemudian, BI lagi-lagi memangkas bunga sebesar 25 bps menjadi 4% pada 16 Juli 2020 dan mempertahankan tingkat suku bunga selama 4 bulan.

Kemudian BI memotong lagi bunga acuan 25 bps menjadi 3,75% hingga akhir 2020 untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Di awal 2021, di tengah kondisi pemulihan ekonomi yang masih digenjot, suku bunga kembali turun dari 3,75% menjadi 3,5% pada Februari.

Namun, turbulensi ekonomi global pecah di tahun 2022. Berbagai ketidakpastian seperti kenaikan inflasi di beberapa negara ekonomi utama memaksa bank sentral secara cepat menaikkan tingkat suku bunga.

Indonesia sebenarnya masih menahan hingga pertengahan tahun 2022 untuk tidak menaikkan suku bunga. Namun, bank sentral di bawah kepemimpinan Perry mulai menaikkan bunga acuan 25 bps pada 23 Agustus 2022. Dilanjutkan kembali mengerek bunga acuan 50 bps menjadi 4,25% pada 22 September 2022.

Memasuki Oktober 2022 BI kembali menaikkan bunga acuan 50 bps menjadi 4,75%. Pada November 2022 BI kembali menaikkan bunga 50 bps menjadi 5,25%.

Pada 22 Desember, BI hanya menaikkan bunga 25 bps saja menjadi 5,5%. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Januari 2023 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,75%

Namun, pada 15-16 Februari 2023, hasil RDG BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuansebesar 5,75%.

Jika dicermati, keputusan Jokowi untuk mempertahankan Perry menjadi kandidat kuat gubernur BI tidak terlepas dari adanya guncangan ekonomi makro yang masih akan dihadapi Indonesia.

Di tangan Perry, kebijakan bank sentral terlihat cenderung memperhatikan perkembangan ekonomi makro dan dinamika kenaikan suku bunga dari berbagai bank sentral dunia. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement