"Modusnya mereka menggunakan blank card yang sudah disi data nasabah yang dia dapat dari link di atasnya melalui Tokyo1880, ini yang DPO. Tapi kami sudah ketahui," kata Yusri.
Lebih menjelaskan cara kerja sindikat tersebut. DPO yang sekarang masih dalam pengejaran mencuri data nasabah bank menggunakan skimming dengan menggunakan alat deep slimming.
"Ada alat yang dia pasang di ATM tersebut untuk mencuri data jadi setiap nasabah ambil ATM dengan kartunya kemudian dengan alat tersebut data-data nasabah bisa dicuri," jelasnya.
Setelah melakukan duplikasi data, DPO memasukan data dan melakukan transfer masuk ke blank card atau kartu kosong. Kemudian kartu kosong ini diserahkan ke pihak ketiga.
"Dari kartu ini sudah terisi, kemudian diperintahkan dari mereka ini untuk menarik dan mentransfer kepada rekening penampung yang sudah ditunjuk," pungkasnya.