BNI secara kinerja masih lebih menarik bila dibandingkan dengan BTN, hal ini menurut Hendriko disebabkan karena perbedaan segmen pasar mereka.
“BTN dalam hal ini akan lebih diuntungkan, segmen pasar lebih besar BNI. Jadi penambahan ke BNI nya lebih kecil daripada penambahan yang ke BTN. Namun BTN memiliki spesiallisasi yang khusus di KPR bersubsidi, dan tak semua bank bisa masuk ke situ.”
Sebagai analis investasi, Hendriko menyarankan kepada para investor untuk lebih berfokus pada fundamental dari masing-masing bank, dari pada menunggu kepastian dari wacana merger ini. Karena masih ada banyak proses yang harus ditunggu.
“Lebih baik fokus ke emiten masing-masing entah itu BNI atau BTN, ketimbang menunggu wacana ini, ini masih dalam tahap wacana jadi masih ada banyak yang harus kita tunggu,” tutup Hendriko. (TYO)
Penulis: Ribka Christiana