"Adapun faktor utama yang memengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru tersebut, yaitu prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta permintaan pembiayaan dari nasabah," ungkap Junanto.
Sementara itu, untuk keseluruhan periode kuartal III 2022, penawaran penyaluran kredit baru juga diperkirakan tumbuh positif meski sedikit melambat dibandingkan kuartal sebelumnya.
Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru juga terindikasi tumbuh positif pada September 2022. Mayoritas rumah tangga memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan meski menurun dibandingkan bulan sebelumnya.
"Jenis pembiayaan yang diajukan rumah tangga mayoritas berupa Kredit Multi Guna. Adapun sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi responden untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain leasing dan leasing," pungkas Junanto.
Seperti diketahui, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati memberikan sinyal resesi ekonomi global pada 2023. Ekonomi dunia akan masuk jurang resesi seiring dengan tren kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan sebagian besar bank sentral di dunia secara bersamaan.
(FAY)