“Pencadangan terhadap loan at risk (LaR) coverage 47,9 persen, meningkat dari semester I-2021 yang 32 persen. Pencadangan ini lebih dari cukup untuk mengantisipasi (penurunan kualitas kredit),” ungkap Vera.
Untuk NPL gross BCA sampai dengan paruh pertama tahun ini berada di posisi 2,2 persen. Rasio ini menurun dari posisi sama tahun lalu yang sebesar 2,4 persen. Perbaikan kualitas kredit ini juga menunjukkan pemulihan dari sisi debitur restrukturisasi kredit BCA, karena sudah tidak ada penambahan permohonan restrukturisasi akibat Covid-19.
“Ini juga kami perkirakan di akhir tahun kisaran ini. NPL ini back to ke sebelum pandemi, ini kabar yang menggembirakan juga seiring perbaikan ekonomi,” imbuh Vera.
Total LaR BCA terhadap kredit juga terus menurun sejalan perbaikan kinerja debitur perseroan. Sampai dengan Juni 2022 LaR tercatat 12,3 persen, membaik dibandingkan akhir Desember 2021 yang sebesar 14,6 persen.
Sementara, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga mencatatkan perbaikan kredit yang di restrukturisasi, di mana LaR termasuk restrukturisasi COVID-19 sebesar 19,6 persen per Juni 2022, membaik dari Juni 2021 sebesar 25,9 persen.