Dengan kondisi likuiditas yang memadai dan risiko yang masih terjaga, serta mengingat porsi aset KBMI 1 yang hanya berkisar 10 persen terhadap total aset perbankan, dapat dikatakan bahwa sangat kecil kemungkinan munculnya risiko sistemik yang berasal dari bank-bank kecil.
"Untuk mengukur ketahanan bank dalam menghadapi berbagai potensi shocks makro ekonomi, OJK secara rutin melakukan stress test untuk mengevaluasi ketahanan perbankan Indonesia," tutur Dian.
Di sisi lain masing-masing bank juga melakukan stress test secara mandiri menggunakan skenario dan asumsi yang disiapkan oleh otoritas (OJK & BI). Baik hasil stress test OJK maupun hasil stress test mandiri oleh perbankan menunjukkan bahwa tingkat permodalan perbankan saat ini masih sangat memadai untuk menghadapi risiko yang disebabkan oleh perubahan signifikan dalam kondisi makro ekonomi Indonesia.
Selain itu, perbankan di Indonesia juga terus melakukan penguatan permodalan melalui peningkatan modal inti minimum dan konsolidasi, pembentukan loan loss provision yang memadai sesuai standar internasional, mendorong efisiensi melalui digitalisasi layanan untuk menjangkau customer-base yang lebih luas serta melalui transparansi suku bunga dasar kredit untuk mendorong suku bunga dasar kredit yang lebih efisien
(kunthi fahmar sandy)