IDXChannel - Bank Indonesia (BI) mencatat intermediasi perbankan pada awal 2023 masih terjaga dengan risiko kredit terkendali.
"Tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan /NPL) yang rendah 2,44% (bruto) dan 0,71% (neto) pada Desember 2022," jelas Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (16/2/2023).
Pertumbuhan kredit perbankan pada Januari 2023 mencapai 10,53% (yoy), sedikit melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,35% (yoy) seiring pola musiman awal tahun.
"Pada perbankan syariah, pembiayaan tumbuh lebih tinggi mencapai 20,9% (yoy) pada Januari 2023. Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit juga terus berlanjut, khususnya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tumbuh tinggi sebesar 29,66% (yoy) selama 2022," ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (16/2/2023).
Tingginya kredit atau pembiayaan didorong sisi penawaran didukung likuiditas yang memadai dan standar penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan yang tetap longgar.
Sementara dari sisi permintaan, kenaikan kredit/pembiayaan ditopang oleh permintaan korporasi termasuk UMKM dan konsumsi rumah tangga yang terus membaik.
"Bank Indonesia akan terus mendorong perbankan untuk meningkatkan intermediasi guna mendukung pemulihan ekonomi," lanjutnya.