Credit Suisse sebagai salah satu bank terbesar di Eropa yang masuk dalam kelompok bank global berdampak sistemik.
Pihaknya harus meningkatkan modal, menghentikan pembelian kembali saham, memotong dividen dan mengubah manajemen setelah rugi lebih dari USD 5 miliar setara Rp 70 triliun (asumsi kurs Rp 14.000 per dolar AS) akibat kasus kegagalan perusahaan investasi Archegos pada Maret 2021.
Dan pada bulan Juli Credit Suisse mengumumkan tinjauan mengenai strategi keduanya dalam setahun yang kemudian menggantikan kepala eksekutifnya, membawa pakar restrukturisasi Ulrich Koerner untuk memangkas lengan perbankan investasinya dan memotong biaya lebih dari USD1 miliar.
Credit Suisse mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya sedang memproses tinjauan strategi yang mencakup potensi divestasi dan penjualan aset.
(Penulis Rita Hanifah Magang idxchannel)
(SAN)