Pada saat yang sama, penguatan dolar AS terus berlanjut ke level 98,55, sementara Yield US Treasury (UST) 10 tahun naik ke 4,170 persen.
Pada Jumat pagi (26/9/2025), rupiah dibuka melemah lagi di level Rp16.750 per dolar AS, dengan Yield SBN 10 tahun naik lebih lanjut ke 6,43 persen.
"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," tuturnya.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menyebutkan pelemahan Rupiah didorong oleh sentimen eksternal dan domestik.
Secara global, ketidakpastian meningkat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan serangkaian tarif perdagangan baru, termasuk tarif 100 persen untuk semua impor farmasi, yang memicu gerakan risk-off di pasar keuangan.