Tidak ada yang bisa menebak berapa banyak mata uang kuat yang tersangkut di luar sistem perbankan karena beberapa orang bergegas mengambil rubel dan mengambil simpanan mata uang kuat mereka. Hal itu terjadi karena mereka takut adanya pemotongan nilai.
Seorang pekerja ritel, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan ingatan tentang kepanikan berebut uang tunai membuatnya sampai hari ini harus memiliki banyak uang tunai.
"Saya menghabiskan berjam-jam mengendarai mobil saya dari satu bank ke bank lain di mana orang-orang menarik tidak hanya dolar, tetapi juga rubel," katanya.
Kartu Kredit Rusia dan China Jadi Penyelamat Penangguhan operasi Visa dan Mastercard di Rusia juga membuat kartu yang diterbitkan di negara tersebut tidak dapat digunakan di luar negeri.
Mereka terburu-buru beralih ke alternatif Rusia, kartu Mir. Danil Usikov, seorang pengusaha berusia 45 tahun, yang berbasis di Belarusia dan berada di sana ketika kartu Rusia tidak lagi dapat digunakan, mengatakan bahwa dia memiliki cukup uang tunai sehingga tidak panik.