IDXChannel - Saham Credit Suisse jatuh mencapai rekor terendah yakni sebesar 31% dan harga obligasi acuannya merosot ke tekanan finansial yang dalam menjadi krisis besar pada hari Rabu sehingga membuat beberapa bank terbesar di dunia berlomba-lomba untuk melindungi keuangan mereka dari potensi kejatuhan.
Setidaknya terdapat satu bank yakni BNP Paribas SA yang melangkah lebih jauh dan menginformasikan kepada para kliennya bahwa mereka tidak akan lagi menerima permintaan untuk mengambil alih kontrak derivatif mereka saat Credit Suisse menjadi rekanannya sehingga menambah langkah-langkah bank di AS selama berbulan-bulan untuk mengurangi eksposur mereka kepada pemberi pinjaman secara perlahan-lahan.
Pihak berwenang di Swiss berusaha membendung kerusakan dengan merilis sebuah pernyataan pada malam hari yang berjanji untuk menyediakan pembiayaan darurat bagi Credit Suisse jika diperlukan.
"Tingkat perdagangan telah menjadi krisis kepercayaan terhadap Credit Suisse dan orang-orang mencari cara apapun yang memungkinkan untuk mendapatkan perlindungan," kata Mark Heppenstall, presiden Penn Mutual Asset Management melalui laman NDTV Profit, Jumat (17/03/2023).
Kepanikan kembali terjadi ketika pemegang saham terbesar Credit Suisse, Saudi National Bank (SNB) menolak untuk menyuntik lebih banyak uang kepada bank pemberi pinjaman tersebut sehingga obligasi dolar Credit Suisse anjlok sebanyak 40 sen.
Di lain pihak, depositary receipts Credit Suisse di Amerika mengurangi kerugian setelah pengumuman dari pihak berwenang Swiss bahwa mereka masih turun 14% pada penutupan perdagangan reguler di New York.
Mengutip dari laman NDTV Profit, Kamis (16/03/2023), bank lain seperti Morgan Stanley dan Citigroup Inc masing-masing anjlok lebih dari 5%, sementara JPMorgan Chase & Co, Goldman Sachs Group Inc dan Wells Fargo & Co merosot lebih dari 3%.
Ekonomi global terguncang oleh lonjakan suku bunga karena para gubernur bank sentral berusaha menurunkan inflasi yang merajalela. Kekhawatiran resesi turut membuat harga minyak jatuh di bawah USD70 per barel untuk pertama kalinya sejak 2021 di AS.
Suku bunga pada perjanjian pembelian kembali semalam bergerak lebih tinggi selama beberapa waktu dan menunjukkan permintaan yang lebih kuat dan kegelisahan secara umum. Sejumlah indikator pasar lainnya termasuk selisih antara forward-rate agreements dan overnight index swaps juga mengindikasikan tegangan yang meningkat.
"Credit Suisse adalah institusi perbankan global yang penting secara sistemik. Masalah-masalah yang terus berlanjut di Credit Suisse membawa masalah yang lebih besar bagi pasar kredit," kata Scott Kimball, direktur pelaksana pendapatan tetap di Loop Capital Asset Management.
Millennium Management milik Izzy Englander menginstruksikan para manajer portofolio untuk menghentikan perdagangan derivatif dengan bank Credit Suisse dan turut menghentikan perdagangan yang melalui lembaga kliring pada hari Rabu.
"CDS dan harga saham dapat mendorong lingkaran umpan balik negatif, terutama di pasar yang bergejolak. Masalah manajemen risiko Credit Suisse telah berkembang selama beberapa tahun terakhir, dan kami pikir bank-bank besar telah mengelola eksposur risiko counterparty dengan baik,” tulis Alison Williams dan Ravi Chelluri dari Bloomberg Intelligence melalui laman NDTV Profit.
(Penulis Fidya Damayanti magang)
(SAN)
Advertisement
Saudi National Bank (SNB) Tolak Suntik Keuangan Credit Suisse
Ekonomi global terguncang oleh lonjakan suku bunga karena para gubernur bank sentral berusaha menurunkan inflasi yang merajalela.

Saudi National Bank (SNB) Tolak Suntik Keuangan Credit Suisse (FOTO:MNC Media)
Follow Saluran Whatsapp IDX Channel untuk Update Berita Ekonomi
Follow
Advertisement
Advertisement