"Ini pun tentunya meningkatkan net interest income BCA, meningkatkan laba BCA dari kredit terutama," ujar Jahja.
Selain itu, ada biaya personal expense tambahan yang naik 7,9 persen karena Bank BCA berusaha untuk tidak mengurangi jumlah karyawan. Faktor lainnya adalah capital expenditure atau belanja modal yang sangat dikontrol.
"Tapi yang untuk long term, secara terukur kita meneliti mana yang betul-betul kita butuhkan, nah ini juga menolong jumlah biaya depresiasi agar seminimal mungkin," tutur dia.
Kemudian, BCA mencatat Rasio loan at risk (LAR) mencapai 6,1 persen per September 2024, atau membaik dari posisi setahun lalu di angka 7,9 persen.
Adapun rasio kredit bermasalah (NPL) berada di tingkat yang terjaga sebesar 2,1 persen. Pencadangan NPL dan LAR berada pada tingkat yang memadai, masing-masing 193,9 persen dan 73,5 persen.